Padahal, mereka telah dua kali berjalan kaki sejauh 800 km dari Herat, sebuah kota di Afghanistan barat, ke kedutaan Amerika di Kabul untuk mengajukan visa perjalanan satu minggu. Namun, usaha tersebut seakan sia-sia.
Sementara itu, Bos teknologi wanita pertama di Afghanistan, Roya Mahboob, yang mendirikan perusahaan perangkat lunak Citadel, mengatakan kepada Forbes: "ini adalah pesan yang sangat penting bagi kami. Robotika adalah sangat, sangat baru di Afghanistan.
Salah satu anggota tim, Fatemah (14) mengatakan kepada Forbes: "kami ingin menunjukkan kepada dunia kita bisa melakukannya, kita hanya perlu kesempatan."
Sementara siswa dari Iran, Irak, dan Sudan dizinkan masuk dan dapat menghadiri ajang tersebut. Sedangkan Afghanistan dan Gambia ditolak visa dan tidak dapat masuk Amerika Serikat. DetikCOM
Aboutislam melansir, Kebijakan Amerika Serikat tersebut pun banyak menimbulkan kekecewaan dan kritikan dari masyarakat.
Baca Juga : SahamDomino.com Agen Judi Domino Online Terpercaya Untuk Anda
Segera Daftarkan Diri Anda Dan Dapatkan Bonus Referral Terbesar 20% Seumur Hidup Dan Bonus TO Terbesar 0,5% Dibagikan Setiap Hari
Website : www.sahamdomino.com
* BBM : 7B7EADE4
* No.Telp : +85511432089
* YM : sahamdomino@yahoo.com
* Wechat : saham_domino
* Skype : saham.domino
* Facebook : saham.domino
No comments:
Post a Comment