Puncak peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, baru saja usai pada Kamis (17/8). Salah satunya adalah upacara di halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan mengibarkan duplikat bendera Sang Saka Merah Putih.
Bendera asli Sang Saka Merah Putih, hasil jahitan istri Presiden Soekarno, Fatmawati, sudah rapuh sehingga tak mungkin dikibarkan. Meski demikian, Sang Saka Merah Putih masih tersimpan dan dirawat baik. Setiap menjelang upacara, bendera itu diarak dari tempat penyimpanannya di Monas ke Istana Merdeka. DetikCOM
Di balik kisah Sang Saka Merah Putih ini, banyak yang tak tahu bahwa ada peran seorang sosok cucu Rasulullah Muhammad SAW yang menyelematkannya. Tanpa peran dia, mungkin Sang Saka Merah Putih sudah raib disita Belanda pada masa agresi militer keduanya di tahun 1948.
Dialah Sayyidil Habib Muhammad Husein Muthahar atau biasa dikenal H. Mutahar. Akibat agresi militer Belanda kedua, para pemimpin negara yaitu duet Soekarno-Hatta terpaksa mengungsi dan mengalihkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta. Saat itulah Husein Muthahar, selaku pegawai tinggi Sekretariat Negara mendapat perintah dari Soekarno untuk menyelamatkan Sang Saka Merah Putih. DetikCOM
Demi menyelamatkan lambang negara itu dari sitaan Belanda, Muthahar pun melepas jahitan tengah bendera sehingga kain warna merah dan putih terpisah sementara. Sang Saka Merah Putih yang sudah disamarkan itu pun dibawa dari Yogyakarta ke Jakarta, hingga selamat hingga kini setelah jahitannya disatukan kembali.
Baca Juga : ASLIKARTU. AGEN POKER DAN BANDAR SAKONG TERPERCAYA UNTUK ANDA
No comments:
Post a Comment